Posts Tagged Jobs

Book Review: Strategi Menantang Ketidakpastian

Judul                     : Uncertainty: Turning Fear and Doubt into Fuel for Brilliance

Penulis                 : Jonathan Fields

Penerbit              : Portfolio / 29 September 2011

Tebal                     : 240 Halaman

ISBN                      : 978-1591844242

Harga                    : $ 25.95

Peresensi            : Yudo Anggoro *

Ini adalah buku tentang keberanian menghadapi ketidakpastian. Di dalam buku ini kita disajikan kisah tentang orang-orang yang berani mengambil risiko dan meninggalkan kenyamanan hidup untuk menyongsong mimpi besarnya masing-masing.

Dalam olahraga panjat tebing, dikenal istilah crux. Ini adalah langkah yang paling sulit, paling menantang, sekaligus paling menguras fisik, intelektual, sekaligus emosi sang atlet. Hanya determinasi kuat untuk melewati crux yang penuh ketidakpastian inilah yang menentukan apakah atlet tersebut akan mencapai puncak atau tidak.

Setiap perjuangan yang sedang kita lakukan memiliki crux tersendiri. Namun yang paling menentukan keberhasilan usaha kita adalah respon kita dalam melewati momen-momen yang kritis, momen crux kita. Ini adalah bagaimana sikap kita melewati momen crux tersebut. Bagi seorang entrepreneur pemula, ini adalah saat dimana ia menemui kegagalan dan melakukan kesalahan mendasar dalam mengembangkan bisnisnya. Semakin kita menemui kegagalan, semakin kita belajar dari kesalahan tersebut dan menciptakan sesuatu yang lebih kreatif dan lebih baik dari ide awal kita (halaman 19).

Mengapa ketidakpastian menjadi sangat penting? Ketidakpastian adalah faktor pendorong bagi kita untuk menciptakan sesuatu yang baru, segar, dan inovatif. Karena ketidakpastian selalu memiliki risiko yang besar, maka risiko ini yang membuat kita fokus; mencurahkan segenap energi, dan memperhatikan setiap detail untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik (halaman 40).

Salah satu hal yang menghambat kita untuk menghadapi situasi yang tidak pasti adalah ketakutan untuk mendapatkan penilaian (judgement), bahkan penilaian dari diri sendiri. Pertanyaan apakah kita telah melakukan hal yang tepat, atau apakah kita cukup kompeten, seringkali menghantui langkah kita dalam berkreasi. Akibatnya, kita sama sekali tidak melakukan apapun. Kita terperangkap dalam lingkaran ketakutan yang kita bangun sendiri.

Salah satu solusi yang disarankan untuk mengatasi ketakutan tersebut adalah dengan melakukan ritual ringan yang biasa kita lakukan sehari-hari. Ritual ini dapat berupa minum kopi di pagi hari, pergi ke gym, atau sekedar obrolan ringan di pagi hari. Tujuan dari ritual ini adalah untuk membuat tubuh kita merasa rileks dan nyaman, sehingga pada akhirnya proses kreatif akan muncul dengan sendirinya. Ide kreatif yang disruptive cenderung timbul dari ide kecil yang terus ber-evolusi dan berkembang melalui rutinitas yang kita jalani setiap hari. Proses pembentukan ide cemerlang dari ide kecil inilah yang dalam buku ini disebut sebagai proses Refine, Expand, and Produce (REP). Inilah pentingnya ritual.

Hal yang menarik dari buku ini adalah pengakuan terhadap peran spiritual dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian (Bab 7). Meskipun tidak merujuk langsung pada peran agama, bentuk praktik spiritual seperti meditasi mampu membuat kita memiliki pondasi (istilah buku ini adalah anchor,jangkar) yang kokoh untuk mengatasi ketakutan akan masa depan yang tidak pasti. Praktik spiritual itu di dalam buku ini disebut sebagai Attentional Training (AT), yaitu serangkaian teknik yang menghasilkan perubahan fisik dan psikologis pada tubuh dan otak kita.

Uniknya, seringkali kita tidak menyadari bahwa sebenarnya kita telah terlibat dalam aktivitas AT tersebut. Aktivitas yang melibatkan hobi seperti berolahraga, melukis, mencipta lagu, hingga menyulam adalah aktivitas yang mampu memperkaya sisi spiritual kita. Dua kategori dimana sebuah aktivitas dapat digolongkan sebagai AT adalah (1) berdasarkan niat dan tujuan yang baik, serta (2) dilakukan berulang kali pada suasana yang nyaman (halaman 117). Aktivitas AT penting karena berfungsi sebagai katalis yang meningkatkan fungsi kerja otak, kemampuan memecahkan masalah, pengambilan keputusan, dan kreativitas.

Namun, tentu saja menghadapi ketidakpastian tidak semata dapat dilakukan dengan melakukan ritual yang rutin saja. Ada hal yang lebih besar yang mesti diperhatikan, yang disebut sebagai panggilan untuk mencipta. Ada sebuah ungkapan yang menarik di sini, “you do the thing you can’t not do”. Tentu saja, tidak semua orang melakukan apa yang semestinya mampu ia kerjakan. Jika kita gali lebih dalam lagi, ungkapan tersebut menegaskan eksistensi keberadaan kita; apakah itu sebagai entrepreneur, penulis buku, pelukis, ataupun pemimpin organisasi. Ini adalah panggilan untuk mencipta, dan kerja kreatif ditentukan oleh panggilan tersebut, bukan karena ajakan atau perintah orang lain.

Ketika Steve Jobs dan Steve Wozniak meluncurkan Apple, mereka melakukannya tidak sekedar untuk mencari uang ataupun melakukan sebuah pekerjaan biasa. Mereka melakukannya untuk melakukan sebuah revolusi, untuk mengubah dunia. Hal yang sama juga berlaku bagi para maestro, apapun bidangnya, mereka berkarya karena it’s the thing they can’t not do. Mereka mencurahkan segenap daya dan upaya karena sebuah dorongan besar dari dalam diri mereka untuk mencipta. Lihatlah Sir Richard Branson dengan kerajaan Virgin-nya, ia hanya bekerja untuk menuruti passion-nya.

Bagian terakhir buku ini menyajikan tips agar kita mampu mendeteksi saat yang tepat untuk berubah dan menantang ketidakpastian, dan kapan saatnya untuk sabar menunggu. Salah satu tips yang dianjurkan adalah dengan mengumpulkan berbagai data dan masukan dari berbagai pihak agar mendapatkan pandangan yang lebih obyektif dan tidak bias. Saran lainnya adalah dengan memaksimalkan waktu dimana kita paling produktif dan kreatif. Sebagai contoh, pakar manajemen Jim Collins merasa otaknya bekerja lebih kreatif di pagi hari dan lebih kritis di sore hari. Karena itu, ia mendesain pola bekerjanya dengan menulis di pagi hari, dan melakukan proses editing di sore hari. Ini adalah strategi berkreasi.

Kelebihan buku ini terletak pada upayanya dalam memberikan inspirasi bagi kita untuk menghadapi ketidakpastian dengan keyakinan dan percaya diri. Ketidakpastian seringkali membuat kita gentar, namun jika disikapi dengan benar, ketidakpastian adalah sumber kekuatan untuk menantang masa depan.

*Staf pengajar SBM ITB; Kandidat Doktor Kebijakan Publik di University of North Carolina, Charlotte, AS.

(Unpublished)

, , , , , ,

Leave a comment